“RAMADHAN KARIM” itulah kalimat yang sering kita dengar di Darfur pada bulan yang di sucikan oleh umat islam di seluruh dunia. Karena Darfur yang merupakan bagian dari negara sudan mayoritas penduduknya kebetulan beragama Islam. Sehingga suasana bulan Puasa yang sering kita rasakan ditanah air, kental terasa pula disini. Kesibukan menjelang buka puasa merupakan saat-saat yang paling menyenangkan, karena hampir semua orang sibuk mempersiapkan makanan untuk berbuka dalam istilah bahasa arab disebut “FATHUR”.
Akan tetapi perbedaan yang paling mencolok mungkin bila ditanah air terdapat istilah “Ngabuburit” yaitu menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan atau sekedar nongkrong menunggu buka puasa tapi di Darfur tidak akan pernah kita lihat pemandangan seperti ini. Hal ini lebih disebabkan karena suasana di Darfur tidak seperti ditanah air dimana pusat keramaian hanya terdapat di pasar yang notabene nya akan lebih terasa gerah, lapar dan haus bila kita habiskan waktu menjelang buka puasa disana. Jadi masyarakat Darfur lebih memilih tingal di rumahnya masing-masing menyiapkan hidangan buka puasa atau membaca ayat suci Al-quran.
Bagi para peacekeeper Indonesia dalam mengisi waktu luang pada saat puasa, lebih memilih untuk tinggal di kantor. Karena disamping di kantor ruangannya ber AC serta kita dapat membuka internet sambil membaca ayat suci Al-Quran yang bisa kita lihat di situs www.quranflash.com dan tentunya tidak ketinggalan mengupdate status di Facebook merupakan kegiatan rutin yang kita lakukan dalam mengisi waktu-waktu luang selama puasa di Darfur.
Jangan disebut orang Indonesia kalau tidak pernah kumpul. Istilah “mangan ora mangan sing penting kumpul” betul-betul terasa disini bagi para peacekeeper Indonesia. Berfoto buat kenang-kenangan juga merupakan hal yang sangat menyenangkan sambil ngabuburit yang hasil jepretan dan gayanya tidak kalah dengan fotographer dan penata gaya kelas dunia. Lumayan buat kenang-kenangan itulah kalimat pamungkas bila orang bertanya “ko’ di misi malah foto-fotoan ??”
0 Tanggapan to ““RAMADHAN KARIM” di Darfur”